Dispar Gayo Lues Jalin Kerjasama dengan USAID Lestari dan Javlec Kembangkan Pariwisata

Tim Javlec sebagai mitra USAID Lestari saat berdiskusi mengenai pembanguan pariwisata bersama Kepala Dispar Gayo Lues, Syafruddin, S.Sos
Tim Javlec sebagai mitra USAID Lestari saat berdiskusi mengenai pembanguan pariwisata bersama Kepala Dispar Gayo Lues, Syafruddin, S.Sos

Kepala Dinas Pariwiaata (Dispar) Gayo Lues, Syafruddin, S.Sos mengaku akan mendukung penuh dan bekerjasama dengan USAID Lestari dan Yayasan Java Learning Center (Javlec) untuk meningkatkan pembangunan Pariwisata Gayo Lues. Hal itu disampaikan Syafruddin saat bertemu langsung dengan Javlec di kantornya, Kamis (26/1) pagi.

“Selama program itu bermanfaat untuk masyarakat Gayo Lues pasti akan kita dukung penuh,” tegas Syafruddin.

Syafruddin menjelaskan, Gayo Lues memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Namun, mengingat umur Gayo Lues yang masih muda membuat daerah berjuluk Negeri Seribu Bukit ini masih membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup dalam mengelola SDA tersebut.

“Saya berharap program yang dilaksanakan nanti fokus dalam pembinaan masyarakatnya. Sehingga program yang sudah diciptakan dapat berlangsung dalam jangka panjang, bukan bersifat sementara,” harap Syafruddin.

Sementara itu, Koordinator Pendamping Lapangan Javlec Rizqi Murti menjelaskan, pihaknya dalam waktu 16 bulan kedepan akan membantu masyarakat di 5 desa di Gayo Lues yakni Agusen, Palok, Penggalangan, Sentang dan Bustanussalam untuk mendapatkan surat izin mengelola hutan negara (non kayu) agar bisa dikelola oleh masyarakat setempat.

Selanjutnya, setelah ijin mengelola hutan oleh masyarakat keluar, pihaknya akan membimbing masyarakat untuk membentuk lembaga sekaligus mencari tahu potensi kelima desa tersebut untuk menjadi indikator pemkab dan perangkat desa dalam menyusun perencanaan desa.

“Jika surat ijin keluar, masyarakat akan diberi hak mengelola hutan (tanpa menegang kayu) selama 35 tahun. Dan setelah kita mengetahui potensi masing-masing desa, itu akan membantu pemkab dan perangkat desa dalam menyusun perencanaan. Sehingga program yang digerakan tepat sasaran dan berjalan optimal sesuai kebutuhan masyarakat dari masing-masing desa,” jelas Rizqi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Javlec merupakan mitra USAID Lestari di Gayo Lues dalam menggerakan program-program yang berwawasan lingkungan dan konservasi (merawat dan melindungi hutan).

USAID Lestari sendiri adalah sebuah lembaga yang mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), melestarikan keanekaragaman hayati di ekosistem hutan dan mangrove yang bernilai secara biologis serta kaya akan simpanan karbon. USAID LESTARI menerapkan pendekatan lanskap untuk menurunkan emisi GRK, dengan mengintegrasikan aksi konservasi hutan dan lahan gambut dan strategi pembangunan rendah emisi (LEDS) di lahan lain yang sudah terdegradasi. Kegiatan LESTARI dilaksanakan di enam lanskap strategis di Aceh, Kalimantan Tengah dan Papua. (Tim TIC Gayo Lues)

Sumber