Javlec bersama PT. TIV adakan Pelatihan Ternak Lebah Madu

Emas Hutan itu Bernama Madu di Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Subang

pelatihan-ternak-lebah-madu

Dusun Cibeusi

Memiliki 13 sumber mata air yang tersebar di 2 dusun, menjadikan Desa Cibeusi sebagai desa sumber air bagi desa lain disekitarnya. Desa Cibeusi sendiri memiliki luas 1.212,65 ha dengan 986,11ha berupa hutan rakyat dan hutan desa. Berada di ketinggian lebih dari 900mdpl dengan jenis tanah andosol menjadikan desa ini cocok dalam pengembangan ekonomi berbasis pertanian dan perkebunan.

Beras merah, beras hitam, ketan hitam, aneka sayuran menjadi komoditas andalan masyarakat. Sedang hasil hutan bukan kayu seperti gula aren, cangkaling, kopi, sapu uyun dan buah-buahan menjadi penopang ekonomi jangka menengah. Selain sektor pertanian dan perkebunan, wisata menjadi salah satu motor ekonomi baru di Desa ini, pengembangan wisata berbasis alam (curug, spot view, river tubbing, dan wisata basis alam lainnya).

Agar tetap terjaganya hutan dan fungsinya juga menambah pendapatan masyarakat jangka pendek, Yayasan Javlec Indonesia dengan dukungan dari PT Tirta Investama Subang mengadakan pelatihan dan kegiatan pengembangan ekonomi konservasi berbasis ternak lebah madu.

Pelatihan

Sebelum masa pelatihan dalam rangka pengembangan ekonomi konservasi berbasis ternak lebah madu, Yayasan Javlec Indonesia dan Kelompok Tani Madu Desa Cibeusi telah melakukan serangkaian aktivitas mulai dari sosialisasi, pembentukan kelompok, pendampingan kelembagaan dan fasilitasi pembuatan setup lebah madu.

Pelatihan ternak lebah madu yang diselenggarakan oleh Yayasan Javlec Indonesia ini bekerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sari Alami Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul dan dikemas dalam model aktivitas Belajar Antar Petani (BAP). KTH Sari Alami telah berpengalaman lebih dari 20tahun dalam budidaya madu dan menjaga hutan.

Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 26-27 Agustus menggunakan model offline dan online. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dan menambah informasi mengenai pengelolaan ternak lebah madu juga untuk menambah sumber pendapatan petani di sekitar hutan.

Bahan ajar dalam pelatihan ini mulai dari pengenalan jenis lebah madu, hasil budidaya lebah madu, pengetahuan pakan lebah madu, ukuran setup lebah madu, pecah koloni pindah koloni, perawatan pasca pecah koloni, teknik mempertahankan koloni lebah madu, pengenalan penyakit dan predator lebah, teknik pemanenan madu.

Beberapa hal yang dapat dirangkum dari tanya jawab dalam pelatihan ini diantaranya adalah:

Teknik agar lebah tidak mudah kabur
Ratu harus ditaruh didalam koloni yang telah dipersiapkan (cari lebah ratu, taruh kedalam kurungan dengan tambahan pakan dan lebah pekerja, letakkan dalam koloni baru).

Jenis pakan tambahan
Dapat memakai tepung jagung dan tepung yang diletakkan di sekitar lebah, air gula, air aren.

Proses pengambilan lebah yang baik
Mengambil ratu dan diletakkan di koloni baru, usahakan pengambilan lebah udara sekitar tidak terlalu panas, dan persiapkan setup/kotak baru.

Kami mengharapkan dengan adanya pelatihan ini kemampuan dan pengetahuan masyarakat Desa Cibeusi dalam pengelolaan ternak lebah madu lebih meningkat. Karena dengan pengelolaan yang benar akan menghasilkan madu yang bagus dengan harga jual yang tinggi. Tentunya ini bisa menambah pendapatan petani lebah“, ujar April selaku Manager Program.

Sampai saat ini, telah dibuat 11 setup madu untuk kelompok madu Desa Cibeusi, dan diharapkan jumlah setup ini akan terus bertambah seiring pemahaman masyarakat dalam pengembangan madu sebagai salah satu hasil hutan bukan kayu. (Javlec)