Javlec Indonesia Ajak Siswa SMP Plus Pagelaran Peduli Pengelolaan Sampah

Pada hari Kamis, 21 Mei 2025, Javlec Indonesia melalui program konservasi di Subang menyelenggarakan kegiatan edukasi Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di SMP Plus Pagelaran, Subang. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8 dengan fokus utama pada pengelolaan sampah dan perencanaan daur ulang sampah menjadi produk bernilai ekonomis.

Kegiatan Edukasi Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ini bertujuan menanamkan kesadaran dan keterampilan pengelolaan sampah sejak dini. Melalui pendekatan interaktif, siswa diajak memahami pentingnya memilah sampah, mengenal jenis-jenis sampah, serta dampak sampah terhadap lingkungan dan kesehatan. Pendamping dari Javlec Indonesia memberikan penjelasan tentang siklus hidup sampah, mulai dari pengumpulan, pemilahan, hingga pengolahan akhir.

Salah satu materi utama adalah pengenalan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang menjadi dasar pengelolaan sampah modern. Siswa diajak untuk mengurangi sampah dengan menggunakan barang secara bijak, memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang bermanfaat.

Apa Itu Pengelolaan Sampah?

Pengelolaan sampah adalah serangkaian aktivitas yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, hingga pembuangan akhir dari material sampah yang dihasilkan manusia. Tujuan utamanya adalah mengurangi dampak negatif sampah terhadap kesehatan, lingkungan, dan estetika. Pengelolaan sampah juga berperan dalam memulihkan sumber daya alam melalui proses daur ulang dan pemanfaatan kembali material yang masih bernilai.

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, pengelolaan sampah harus dilakukan secara sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan. Proses ini mencakup pengurangan (melalui pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang, dan pemanfaatan kembali), serta penanganan sampah (melalui pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan). Dengan demikian, pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk pelajar.

Perencanaan Daur Ulang Sampah Menjadi Produk Bernilai Ekonomis

Bagian penting dari edukasi ini adalah bagaimana merancang daur ulang sampah agar menghasilkan produk bernilai ekonomis. Proses ini diawali dengan pemilahan sampah di sumber, misalnya memisahkan sampah organik (sisa makanan, daun) dan anorganik (plastik, logam, kertas). Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat sebagai pupuk alami, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi kerajinan tangan, souvenir, atau bahan baku industri.

Dalam edukasi ini, siswa dijelaskan bagaimana membuat produk kreatif dari sampah, seperti tas dari plastik bekas, tempat pensil dari botol plastik, atau hiasan dinding dari kertas bekas. Selain mengasah kreativitas, kegiatan edukasi ini juga menanamkan jiwa kewirausahaan, karena produk hasil daur ulang dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga atau sekolah. Dengan demikian, sampah tidak lagi dipandang sebagai masalah, melainkan sebagai sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan.

Dampak Positif dan Harapan ke Depan

Kegiatan edukasi PLH ini mendapat sambutan antusias dari siswa dan guru. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di sekolah maupun di rumah. Diharapkan, melalui edukasi berkelanjutan, generasi muda di Subang akan semakin peduli terhadap lingkungan dan mampu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif. (Javlec)

Pengelolaan sampah dan daur ulang dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi pencemaran, menciptakan peluang ekonomi, serta membangun masyarakat yang lebih berdaya dan peduli lingkungan


Discover more from Javlec

Subscribe to get the latest posts sent to your email.