Aqua Subang dan Javlec Dorong Masyarakat Gali, Petakan dan Kembangkan Potensi Daerah
|PT Tirta Investama Aqua Subang bekerjasama dengan Yayasan Javlec Indonesia mendorong masyarakat Desa Cibeusi Kecamatan Ciater, untuk membuat rencana tata ruang berbasis konservasi lingkungan, Kamis (19/12). Rencana terseut, disambut antusias masyarakat untuk menggali, memetakan serta mengembangkan potensi daerah.
Rencana Tata Ruang Partisipatif Berbasis Konservasi Lingkungan Desa Cibeusi
Kebutuhan untuk menata ruang di tingkat desa semakin dibutuhkan, karena semakin meningkatnya pembangunan yang berdampak pada pemanfaatan dan pengendalian keruangan desa. Sudah saatnya pembangunan di desa memperhatikan aspek lingkungan, sosial budaya dan ekonomi yang akan menjadikan pembangunan-pembangunan di desa tersebut menjadi sebuah proses yang berkelanjutan dan bermanfaat. Melalui penataan ruang wilayah desa, desa akan memiliki landasan dalam merencanakan program yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang dikawasan pedesaan, misalnya pembangunan infrastukrur maupun pengembangan kegiatan ekonomi lainya.
Pentingnya tata ruang, selain sebagai dasar perencanaan program juga dimaksudkan agar desa memiliki visi ruang dalam rangka pengembangan kawasan pedesaan. Misalnya, setelah dilakukan pemetaan dalam kegiatan perencanaan ruang ditemukan potensi besar yang dapat di kembangkan dan apabila dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Penataan kawasan desa penting dilakukan dalam rangka mendorong keberhasilan pengembangan kawasan pedesaan.
Kepala Pabrik Aqua Subang, Dwi nofriyadi mengatakan, dalam kegiatan operasionalnya, Aqua memiliki komitmen ganda untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan bisnis dan perkembangan sosial lingkungan di sekitar perusahaan.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui Aqua Lestari sebagai acuan pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara berkelanjutan, seperti penyedian sarana air bersih, konservasi, pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis pemberdayaan masyarakat, dan program safety Transportation berupa perbaikan jalan. Bantuan yang diberikan Pabrik Subang ini juga merupakan realisasi wujud tanggungjawab social perusahan terhadap lingkungan.
“Tujuan audiensi Rencana Tata Ruang Partisipatif Berbasis Konservasi Lingkungan Desa Cibeusi, untuk memberikan informasi kepada parapihak. Kemudian memperoleh arahan lebih lanjut mengenai rencana implementasi Rencana Tata Ruang Partisipatif Berbasis Konservasi Lingkungan Desa Cibeusi,” kata kepala pabrik melalui Nuryamin.
Sementara itu, Vendor dari Yayasan Javlec Indonesia Apriliyanti Dwi Rahayu mengatakan, perencanaan tata ruang yang dilakukan di Desa Cibeusi, ditujukan dalam rangka konservasi lingkungan terutama tata kelola air DAS, sebagai sumber daya alam esensial yang mendukung perikehidupan masyarakat Desa Cibeusi dan sekitarnya. Selain itu, perencanaan tata ruang dibuat guna mengatur penutupan dan penggunaan lahan, hingga evaluasi bentuk pemanfaatan ruang yang ada sesuai dengan kaidah pengaturannya.
“Penataan ruang juga dilakukan atas analisis potensi serta permasalahan secara partisipatif sehingga bersifat bottom-up, melibatkan masyarakat serta multipihak yang berkepentingan dalam menerima manfaat hasil-hasil pembangunan. Rencana tata ruang desa digunakan sebagai acuan dan dasar pertimbangan penyusunan rencana pembangunan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang disesuaikan dengan kedudukan RTRW Kabupaten Subang,” katanya.
Sampai dengan akhir bulan November 2019, kegiatan penyusunan Rencana Tata Ruang Partisipatif (Berbasis Konservasi Lingkungan) di Desa Cibeusi telah selesai dilakukan. “Perlu diinformasikan kepada parapihak dan untuk menggali lebih lanjut mengenai rencana implementasi ke depan,” katanya.
Audiensi tersebut mendapat apresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, melalui Kepala BP4D, Sumasna. “Atas nama pemerintah daerah, kami apresiasi terhadap PT Tirta Investama dengan Javlec yang sudah perhatian dalam konteks menyusun RTR desa. Ini satu-satunya RTR yang baru disusun di desa di Kabupaten Subang. Apalagi pembiayaannya non APBD/APBN,” katanya.
Sumasna berharap, ke depan mudah-mudahan ini bisa dioptimalisasi dan pemahaman terhadap RTR itu menjadi bagian dari proses pembangunan di Kabupaten Subang. “Hari ini, PR besar kitam salah satunya di urusan tata ruang, di mana kebutuhan kadang kontradiktif di satu tempat. Misalkan di daerah hilir, ketika kita berbenturan antara fungsi kawasan tertentu dengan irigasi teknis. Seperti keberadaan Patimban, implikasinya bisa ke tata ruang sangat besar karena ada perubahan strategi wilayah,” katanya.
Arahan dari pemerintah, kalau dari fungsi ada peningkatan pemahaman para pihak dan itu yang utamanya. Kalau urusan regulasi, akan menjadi PR berikutnya. “Setelah semuanya paham, kita berharap posisi itu menjadi bagian regulasi dari sesuatu yang mengatur,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut turut hadir perwakilan dari PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan Dispemdes. Kasie Penataan Ruang Kawasan Strategis Bidang Penataan Ruang PUPR Siti Meryonah mengatakan, pihaknya kan mengkolaborasikan perencanaan yang sudah dibuat. Pihaknya sudah menyelesaikan rencana tata ruang kawasan strategis kecamatan, tapi lingkupnya lebih luas. “Kita rencanakan untuk peluangnya masing-masing desa, jadi kita bisa kolaborasi. Tapi data-data tadi sudah saya sampaikan ada beberapa yang harus ditambahkan,” katanya.
Sementara itu, Kades Cibeusi Wawan Aripin mengatakan, dengan program tata ruang desa yang digagas Aqua Subang dan Yayasan Javlec beserta Pemdes Cibeusi, memudahkan dalam menentukan arah pembangunan ke depan. “Ini sebagai langkah pertama untuk menunjang desa wisata. Kami berharap alur akses jalan menuju desa wisata bisa disatujalurkan. Kami juga berharap, dinas-dinas terkait bisa membantu dari segi infrastruktur. Kalau hanya mengandalkan Dana Desa untuk pembangunan fisik tidak akan tercapai dalam waktu yang singkat,” ungkap Kades yang diamini Camat Ciater Ojat Najudin.(vry/pasundan express)
*sumber : pasundan express