Membangun Usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kabupaten Berau

Konsorsium Yayasan Javlec Indonesia didukung oleh MCA Indonesia saat ini sedang melakukan kegiatan terkait dengan usaha membangun industry ramah lingkungan berbasis potensi lokal di Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur. Kegiatan yang dimulai bulan Juli 2016 dan akan berjalan selama 18 bulan ini diharapkan mendukung pembangunan hijau dan skema rendah karbon dalam mendukung mitigasi terhadap perubahan iklim.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Konsorsium Yayasan Javlec Indonesia ini diinisiasi oleh Yayasan javlec bersama anggota konsorsium lainnya yakni Jaringan nelayan (JALA), Yayasan Pendidikan Anak Bangsa (YPAB), PENJALIN, Pokja REDD Berau dan Yayasan EnerBi (Energi Bersih Indonesia) telah mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Berau. Pemerintah Daerah secara nyata mendukung kegiatan ini dengan mendorong keterlibatan aktif instansi terkait Dinas Kehutanan, Bappeda, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Sekretariat Daerah serta membantu dalam penyiapan data-data terkait kebutuhan kegiatan.

pembuatan-jala
Kegiatan pembuatan jala di Berau, Kalimantan Timur

Kegiatan ini didesain karena adanya kebutuhan masyarakat dengan tujuan adanya industri kreatif ramah lingkungan berbasis masyarakat lokal, berkembangnya usaha ekowisata berbasis masyarakat dan peningkatan pemanfaatan energy terbarukan skala kecil. Desain pemberdayaan masyarakat dalam proyek ini dalam mencapai tujuan tersebut adalah adanya masyarakat yang nantinya mandiri dan proyek ini akan terjamin keberlanjutanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut dalam kegiatan ini paling tidak ada 11 output besar yang di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan pendukung. Adapun output tersebut adalah terbangunnya industri pengawetan ikan, terbangunnya industri pengolahan aneka produk hasil laut, terbangunnya industri pengolahan minyak kelapa, meningkatnya kapasitas masyarakat dalam kemampuan bisnis, terbangunnya aspek pemasaran produk, terbangunnya pusat informasi mangrove dan wisata alam, meningkatnya tutupan hutan mangrove, terbangunnya akses pemasaran usaha ekowisata, meningkatnya kapasitas masyarakat dalam kewirausahaan bidang ekowisata, terbangunnya instalasi pembangkit listrik tenaga surya dan meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pengelolaan PLTS skala kecil.