Pelatihan Pendamping Unit Manajemen Hutan Rakyat (UMHR)

Pelatihan Pendamping UMHR adalah pelatihan yang bertujuan melatih pendamping ataupun calon pendamping untuk mempersiapkan supaya Unit Manajemen Hutan Rakyat mendapatkan Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama antara Multi Stekholder Forestry Programe (MFP), Java

Learning Center (JAVLEC) dan Fakultas Kehutanan UGM. Pelatihan berlangsung pada tanggal 11-12 Januari 2012 bertempat di Hutan Pendidikan Wanagama I, Gunung Kidul.
Pelatihan ini menggunakan dua metode pembelajaran yaitu pemberian materi di kelas (perkuliahan) dan praktek langsung dengan UMHR di lapangan. Meteri yang disampaikan sesuai dengan tujuan dari pelatihan, begitu pula dengan pematerinya. Pemateri dalam pelatihan ini memiliki latar belakan berbeda-beda sesuai dengan materi pelatihan.

 

Acara hari pertama diawali dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh perwakilan dari seluruh instansi pelaksana pelatihan ini. Pembukaan dilakukan oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Administrasi, Keuangan, dan SDM Dr. Ir. Ronggo Sadono.

Materi pertama adalah Pengenalan Konteks VLK pada UKM yang disampaikan oleh Dr. Ir. Agus Setyarso, M.Sc. Materi ini berisi tentang pengenalan VLK dan bagiamana rasionalitasnya pada hutan yang dikelola berbasis masyarakat (Hutan Rakyat, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Desa, Hutan Adat). Salah satu pernyataan yang disampaikan kepada peserta adalah “Kehutanan tidak dapat diurus tanpa perencanaan – perencanaan adalah bagian vital pertama”. Materi disampaikan secara interaktif diselingi dengan diskusi dan pertanyaan-pertanyaan.

Materi berikutnya disampaikan oleh Fachrudin Rijadi, S.Sos. yang membahas tentang Fasilitasi, Mentoring, dan Pendampingan (coaching), materi ini berisi tentang dasar fasilitasi, mentoring dan pendampingan beserta perbedaan satu sama lain. Dalam penyampaian materi ini pemateri menyajikan film terkait dengan materi dan para peserta diminta untuk menyampaikan apa maksud dari film yang diputar tersebut.

Materi selanjutnya adalah Pembentukan Unit Manajemen Hutan Rakyat oleh Teguh Yuwono, S.Hut., M.Sc.. Materi ini menjelaskan mulai dari konsep dasar UMHR sampai dengan peran pendamping dalam UMHR. Pemberian materi diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan dari pemateri maupun dari peserta pelatihan. Kegiatan dilanjutkan dengan sharing pengalaman persiapan dalam pengajuan dan peroses sertifikasi oleh Ketua Kelompok Koperasi Wana Manunggal Lestari (KWML) Sugeng Suyono. Pada bagian akhir sesi pemateri memberikan tugas terkait dengan dengan materi.

Hari kedua dimulai dengan review materi pada hari pertama dari masing-masing peserta serta dilakukan game untuk menentukan giliran presentasi, kagiatan ini dilakukan diluar kelas. Materi pada hari ke dua ini masih melanjutkan materi pertama yaitu pembentukan manajemen hutan rakyat. Salah satu bagian dari materi yang diajarkan adalah Gap Analisis.

Sesi selanjutnya diisi diskusi dengan pelaku dilapangan yaitu Pak Sugeng dan Pak Suryo. Pak Sugeng sebagai ketua UMHR KWML sedangkan Pak Suryo sebagai pendamping dari KWML. Diskusi diisi dengan pengalaman dari KWML mengenai proses penyiapan sampai dengan mendapatkan sertifikasi. Peran pendamping dan cara pendampingan juga didiskusikan dalam sesi ini. Salah satu kutipan dalam dikusi tersebut adalah “Diantara pendamping dan yang didampingi harus klop satu sama lain”.
Sesi berikutnya diisi oleh Teguh Yuwono, S.Hut., M.Sc. dengan materi  Penatausahaan Hasil Hutan pada Hutan Negara Dikelola  Masyarakat (HKm, HTR, HD) dan Hutan Hak. Pada materi ini dibahas tuntas mengentai tata usaha hasil hutan di hutan rakyat. Sesi terakhir di hari ke dua diisi dengan materi Verifikasi Legalitas Kayu Pada Hutan Berbasis Masyarakat (Hkm, HTR, HD) dan Hutan Hak. Di akhir sesi diberikan PR untuk para peserta.

Hari ketiga dimulai dengan merview materi pada hari pertama dengan cara presentasi berkelompok dan individu. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan PR yang diberikan pada hari sebelumnya oleh perwakilan kelompok. Materi diberikan setelah pembahsan PR selesai. Salah satu kutipan dari materi pada sesi pertama ini adalah menentukan poin-poin yang aplicable ataupun yang non aplicable.

Sesi kedua dimulai dengan pemberian materi Penyusunan Rencana Fasilitasi UM Menuju VLK pada HBM dan Hutan Hak oleh Teguh Yuwono, S.Hut., M.Sc.. dalam materi ini dibahas mengenai identifikasi kebutuhan UM sampai dengan penyusunan rencana sesuai dengan identifiasi kebutuhan UM. Di akhir sesi dua ini diberikan tugas mengenali gap analisis dan menyususn rencana fasilitasi sesuai dengan gap yang ada. Sesi selanjutnya dimulai dengan kerja kelompok untuk menyelesaikan tugas pada akhir sesi sebelumnya.

Selanjutnya peserta diberikan penjelasan mengenai kegiatan praktek lapangan secara teknis oleh Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc. Kemudian kelompok mendiskusikan apa yang akan dilaksanakan pada saat praktek lapangan.

Hari keempat dilakukan praktek lapangan yaitu sosialisasi lanjutan dan kunjungan lapangan dengan UMHR yang ada di Desa Nglanggeran. Sedangkan pada malam hari sebelumya (malam jumat) dilakukan sosialisasi dengan masing-masing UMHR yang ada di tiga Dusun yaitu, Ngalangeran Kulon, Nlangeran wetan, dan Gunung Botak. Kegiatan sosialisasi ini menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan tim (kelompok) dan penjelasan mengenai SVLK, kegiatan ini selesai pada pukul 22.00 WIB. Kegiatan pada siang harinya selesai pada pukul 11.00 WIB. Setelah istirahat Sholat Jumat dan makan siang dilanjutkan dengan Outbond dan mendaki Gunung Purba di Desa Nglanggeran.

Hari kelima dimulai dengan presentasi di balai Desa, presentasi dilakukan oleh tiga kelompok besar, pada saat itu juga langsung ditanggapi oleh nara sumber (trainer) yaitu Bp. Teguh Yuwono, S.Hut., M.Sc. presentasi berakhir pada pukul 12.00 WIB dan langsung dilanjutkan dengan penutupan oleh Ibu Bupati Gunung Kidul.

Add a Comment