Bisnis Kayu Komunitas Berkelanjutan (Bag.2)
|Membangun Jejaring Pasar Kayu Sertifikasi
Sertifikasi pengelolaan hutan tanaman merupakan sebuah alat untuk memberikan jaminan terwujudnya kelestarian hutan. Di aspek pasar, sertifikasi tersebut juga sebagai alat untuk meningkatkan nilai kompetitif kayu rakyat.
Koperasi Wana Manunggal Lestari memiliki pengalaman sertifikasi pengelolaan hutan sejak tahun 2006. Sertifikasi yang bersifat sukarela maupun yang mandatory pernah diperolehnya. Namun, pada waktu itu koperasi belum memperoleh nilai tambah atas perdagangan kayu komunitas.
Salah satu akar masalahnya adalah pasar kayu yang tidak merespon positif atas permintaan kayu yang bersertifikat ekolabel dan legal. Konsumen kayu rakyat tidak membedakan atas harga pembelian kayu yang bersertifikat maupun kayu yang tidak bersertifikat. Akibatnya, koperasi tidak dapat mempertahankan pembiayaan atas sertifikasi yang diperolehnya terhadap lembaga penilai sertifikasi. Meskipun, prinsip dan kriteria pengelolaan hutan secara berkelanjutan tetap dijalankan oleh koperasi.
Sejak koperasi memperoleh sertifikasi FSC pada 7 April 2023, langkah membangun jejaring pasar kayu melalui promosi dan kunjungan ke industri-industri pengolahan kayu terus dilakukan. Respon konsumen terhadap kayu sertifikasi FSC cukup baik. Apresiasi pasar tersebut dibuktikan dengan adanya kerjasama rantai pasok kayu FSC oleh industri- industri pengolahan kayu.
Beberapa industri tersebut di antaranya adalah Indotama untuk kayu sengon sebagai bahan baku kayu lapis, KWAS untuk kayu jati sebagai bahan alat-alat rumah tangga, Tiga Ganesha Abadi untuk kayu jati sebagai bahan pembuatan kerajinan, dan lain sebagainya.
Prinsip dalam perdagangan kayu rakyat yang dipegang oleh koperasi adalah saling menguntungkan, adil, dan berkelanjutan. Sebagai unit bisnis komunitas, prinsip-prinsip tersebut perlu dijalankan dalam bentuk kerjasama kemitraan. Industri sebagai konsumen kayu adalah sebagai mitra dalam rantai pasok kayu. Dengan demikian, tidak sekedar transaksi dagang namun ada empati dan simpati yang dibangun agar kedua belah pihak saling mendapatkan nilai manfaatnya. (ewn)