Diskusi Pengelolaan Hutan di Festival Jawa Kidul

Minggu, 3 Juni 2012 lalu, Javlec dan Koperasi Wana Lestari, Menoreh membagikan pengalaman mereka mengenai pengelolaan sumber daya alam untuk meningkatkan pendapatan desa. Diskusi yang diadakan di Desa Mandala Mekar, Tasikmalaya tersebut merupakan bagian dari Festival Jawa Kidul. Di acara ini, ada lebih dari 300 pegiat pedesaan hadir untuk belajar dan bertukar cerita mengenai kegiatan terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi untuk meningkatkan kapasitas desa.

Peserta diskusi sebagian besar merupakan warga yang tinggal di kawasan hutan. Selain peserta yang datang dari Jawa, ada pula peserta dari Kalimantan. Pemateri pertama dari Koperasi Wana Lestari (KWLM) mepresentasikan usaha jual beli kayu yang mereka lakukan. Selama ini KWLM memiliki pembeli tetap untuk kayu jati dan mahoninya. Mereka menerapkan menajemen pengelolaan hutan kepada anggotanya. Koperasi ini memiliki jadwal rutin untuk mengajak anggota dan calon anggota untuk melakukan inventarisasi potensi lahan. Apabila ada anggota yang mengajukan pemotongan kayu, ia harus melapor kepada koperasi. Petugas dari koperasi kemudian melakukan survei untuk mengukur jenis, tinggi, dan keliling kayu untuk memperkirakan harga. Setelah disetujui, barulah terjadi pemotongan.

Javlec sendiri memaparkan mengenai pengelolaan hutan yang berkaitan dengan peningkatan pendapatan desa. Kawasan Hutan Jawa 2,4 jutanya ada di bawah pengelolaan Perhutani, sedangkan di DIY ada 18.715,06 hektar, dan hutan Rakyat seluas 2,5 juta hektar. Apabila bisa dikelola secara baik, hutan tadi memiliki potensi besar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Selama ini hutan-hutan di Jawa dikelola dengan berbagai sistem seperti Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa, Hutan Tanaman Rakyat dan Pengelolaan Hutan Bersama masyarakat. Namun pengelolaan hutan tersebut mengalami beberapa kendala. Di hutan-hutan Perhutani, pengelolaan terkendala oleh lemahnya posisi LMDH dan jaringan antar LMDH. Sedangkan untuk Hutan Rakyat, terhambat oleh lemahnya pemasaran dan info mengenai pasar juga murahnya harga kayu rakyat di tinggat petani.

Pererta melakukan tanya jawab dengan antusias.  Mereka mencatat info-info yang diberikan oleh pemateri. Muncul berbagai pertanyaan mengenai apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan. Banyak yang ingin diperbolehkan mengelola hutan secara penuh supaya bisa meningkatkan pendapatan.

 

Add a Comment