JAVLEC Selenggarakan Rembug Komunitas dengan Tema ‘People First and Sustainability Will Follow’
|JAVLEC.ID – Yayasan JAVLEC Indonesia menyelenggarakan rembug Komunitas pada tanggal 11 dan 12 Februari 2023 dengan tema “People First and Sustainability will follow”. Dalam pertemuan tersebut, Direktur JAVLEC Bapak Rohni Sahnyoto menjelaskan bahwa JAVLEC adalah lembaga yang dibentuk dari jaringan CSO dan NGO yang sudah bergulir sejak reformasi. Sejak berubah menjadi yayasan, JAVLEC bekerja di sektor isu kehutanan, kelapa sawit berkelanjutan, tata guna lahan desa, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. San Afri menjelaskan pentingnya kemandirian dalam keberlanjutan JAVLEC ke depan, dengan membangun usaha dan investasi. Kemandirian adalah salah satu langkah untuk mengurangi ketergantungan pada donor. Sementara itu, Prof. Rahmanta menekankan peran JAVLEC dalam mendorong isu perhutanan sosial, yang diawali dengan advokasi di perhutani terkait pelibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan.
Dr. Wiratno menekankan pentingnya JAVLEC naik kelas dengan program dan agenda yang sesuai dengan tuntutan era kedepan. Bapak Irfan Bakhtiar menjelaskan bahwa JAVLEC sudah merambah ke dunia CSR dan berhasil membangun kepercayaan dengan perusahaan. Di Kalimantan Tengah, JAVLEC melihat peluang terutama soal karbon dan kompensasi lingkungan.
Komunitas petani mengucapkan terima kasih kepada JAVLEC yang membantu mereka dalam pengelolaan hutan. Mereka berharap dapat berkembang dalam usaha kehutanan seperti ekowisata dan usaha lainnya. Sementara itu, perwakilan dari Balai Besar Taman Nasional menyatakan harapannya agar JAVLEC dapat membantu petani hutan di kawasan hutan lindung.
Sebagai sebuah lembaga yang dibentuk dari jaringan CSO dan NGO, JAVLEC telah berhasil berkembang dan berubah menjadi sebuah yayasan nasional yang fokus pada isu-isu kehutanan dan keberlanjutan. Pada rembug komunitas tersebut, para peserta juga membahas tentang pentingnya kemandirian JAVLEC agar kegiatan yang dilakukan tidak hanya bergantung pada donor. Prof. San Afri mengusulkan agar JAVLEC dapat membangun usaha dan melakukan investasi, serta membuka peluang bisnis yang dapat dikelola oleh yayasan. Hal ini akan memperkuat keberlanjutan JAVLEC untuk kedepan.
Selain itu, para peserta juga membicarakan tentang bagaimana JAVLEC dapat naik kelas dengan program dan agenda yang sesuai dengan tuntutan era kedepan. Hal ini penting untuk memperkuat pengaruh dan peran JAVLEC dalam kebijakan publik terkait isu-isu kehutanan dan keberlanjutan.
Terlihat juga bahwa JAVLEC telah merambah ke dunia CSR dan berhasil membangun kepercayaan dengan perusahaan, seperti halnya dengan Danone. Selain itu, JAVLEC juga memiliki peluang-peluang baru di Kalimantan Tengah terkait karbon dan kompensasi lingkungan. Ini menunjukkan bahwa JAVLEC telah masuk pada teknokrasi lingkungan dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Dalam rembug komunitas tersebut, juga terlihat adanya apresiasi dari komunitas petani yang merasa terbantu dengan pengelolaan hutan yang telah dilakukan oleh JAVLEC. Mereka berharap agar JAVLEC dapat membantu mereka dalam pengelolaan hutan dan mengembangkan usaha kehutanan seperti ekowisata dan usaha lainnya.
Selain isu kehutanan, JAVLEC juga turut berperan aktif dalam isu kelapa sawit berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen JAVLEC untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip sustainability dan lingkungan hidup yang sehat. Sebagai informasi, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar Indonesia yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Namun, di sisi lain, industri kelapa sawit juga seringkali dikaitkan dengan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Melalui program kerja JAVLEC dalam isu kelapa sawit, mereka berupaya untuk mendorong praktik-praktik berkelanjutan dalam industri ini. Misalnya, dengan mempromosikan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang bertujuan untuk memastikan bahwa produksi kelapa sawit dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan, memperhatikan hak-hak sosial dan keberlangsungan ekonomi para petani sawit.
Selain itu, JAVLEC juga mengadakan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada para petani dan pengusaha sawit mengenai praktik-praktik berkelanjutan, serta melakukan pengawasan dan advokasi terhadap perusahaan-perusahaan sawit yang melanggar prinsip-prinsip berkelanjutan.
Kehadiran JAVLEC dalam isu kelapa sawit berkelanjutan sangat penting mengingat pentingnya industri ini bagi perekonomian Indonesia. Namun, hal ini tidak boleh dilakukan dengan merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. JAVLEC menjadi garda terdepan dalam mendorong industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sehingga dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar bisa diminimalisir.
Rembug Komunitas dengan tema “People First and Sustainability will follow” yang diselenggarakan oleh Yayasan JAVLEC Indonesia pada tanggal 11 dan 12 Februari 2023 berhasil membahas berbagai hal terkait dengan keberlanjutan dan kemandirian JAVLEC di masa depan. JAVLEC Indonesia sebagai lembaga yang sudah bergulir sejak reformasi semoga terus berjaya dan menjadi model bagi organisasi-organisasi lainnya di Indonesia. (Red-IPIN)