Jejak Langkah Penyelamatan Hulu DAS Cipunagara

penyelamatan hulu das cipunagara

PT Tirta Investama Aqua Subang bersama Pemerintah Kabupaten Subang melalui Dinas Lingkungan Hidup, menggelar sarasehan dan penanaman bersama sebagai jejak langkah penyelamatan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara.

PT Tirta Investama Aqua Subang bekerja sama dengan Yayasan Javlec Indonesia dalam kegiatan konservasi lingkungan  yang dilaksanakan di Curug Ciangin Desa Cibeusi Kecamatan Ciater, dan didukung stakeholder para pegiatan lingkungan dan masyarakat didaerah konrservasi lingkungan.

Vendor dari Yayasan Javlec Indonesia Suryanto didampingi Apriliyanti Dwi Rahayu menuturkan, kegiatan konservasi merupakan fokus kerja bersama para pihak di kawasan Subang Selatan. Mulai dari Pemkab, desa, perusahaan swasta penyedia barang dan jasa, perusahaan milik pemerintah dan masyarakat.

Menurutnya, agenda konservasi baru sebatas aktivitas-aktivitas ceremony penanaman dan pengembangan fisik lain. Hal ini dikarenakan, belum sinerginya roadmap bersama parapihak dan masih minimnya pemikiran masyarakat dalam kebutuhan menjaga keberlanjutan ekosistem alam.

Dari desa yang masuk kedalam program konservasi Aqua Subang, belum memiliki peraturan desa atau kebijakan yang sinergi antara konservasi, lingkungan alam serta mitigasi bencana alam. Mengingat pentingnya konservasi lingkungan demi kepentingan di masa mendatang, kami mendorong Perdes RTRW untuk mengatur daerah konservasi,” katanya.

Plant Manager PT Tirta Investama Dwi Nofriyadi mengatakan, dalam kegiatan operasionalnya, Aqua memiliki komitmen ganda, untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan bisnis dari sisi finansial dan keberhasilan sosial lingkungannya. Komitmen tersebut, diwujudkan melalui Aqua Lestari sebagai acuan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. “Program CSR, antara lain, bidang konservasi, penyedian sarana air bersih (wash) dan pengembangan ekonomi masyarakat (ecodev),” kata Dwi melalui Stakeholder Manager CSR Zaenal Abidin.

Sekilas DAS Cipunagara, Zaenal menjelaskan, terdiri dari 74 aliran sungai dengan panjang 426,78km, luas 1230,4173 km2. DAS Cipunagara memberikan manfaat bagi tiga zona wilayah di Subang Selatan meliputi Kecamatan Ciater, Sagalaherang, Serangpanjang, Clsalak, Kasomalang dan Jalancagak.

Daerah hulu merupakan lokasi tangkapan air bagi daerah di bawahnya, Subang tengah dan Utara. Selain itu kawasan hulu merupakan kawasan penyangga dalam mengurangi potensi banjir dan longsor.

Komitmen Aqua di DAS Cipunagara terutama di hulu, PT TIV Subang sebagai salah satu stakeholder di Subang Selatan, berkomitmen untuk ikut menjaga lingkungan dengan program-program yang telah disesuaikan dengan lokasi. Antara lain program konservasi lingkungan, program WASH (air bersih) dan program pengembangan ekonomi (ecodev).

Ketiga program yang disusun diharapkan mampu untuk saling bersinergi dengan tujuan akhir menjaga kelola lingkungan kawasan. Intinya kami mengajak semua pihak untuk peduli dan ikut berperan serta dan bersinergi dalam kegiatan tata kelola lingkungan,” terangnya.

penyerahan bibit

Capaian kerja Aqua 2018, Zaenal memaparkan, sebagai bentuk penanggungjawaban kepada masyarakat atas komitmen perusahaan, pada program konservasi. Tertanamnya 10.000 pohon di Desa Darmaga, Pasanggrahan, Sindangsari, Sanca, Cibitung dan Cibeusi. Terdapatnya 340 rorak di lahan perkebunan di Desa Darmaga, Pasanggrahan, Sindangsari dan Sanca.

Terdapat 1.340 lubang resapan biopori di Desa Pasanggrahan, Sindangsari, Darmaga, SMPN 1 Cisalak, dan Sanca. Terdapatnyva 15 sumur resapan yang tersebar di Desa Darmaga. Pasanggrahan, Sindangsari, Sanca, Cibitung dan Cibeusi. Terdapatnya 13 Rain harvesting penampungan air hujan di Desa Darmaga, Pasanggrahan, Sindangsari, Sanca.

Terdapat 25 kolam tampungan air tersebar di ladang dan perkebunan di Desa Darmaga, Pasanggrahan, Sindangsari dan Sanca. Pembuatan 3 buah rumah dan kebun bibit dalam rangka pemberdayaan kelompok. Pendampingan bagi 1 sekolah Adiwiyata (SMPN 1 Cisalak), pembentukan dan pendampingan kelembagaan bagi 3 Kelompok Tani Hutan Peuntas Jaya, Lugay dan Alam Lestari. Juga terdapat 35 kader konservasi tingkat petani, 30 kader konservasi tingkat SMP dan lebih dari 1.000 masyarakat penerima manfaat program konservasi 2018.

Pada program Water Acces Sanitation & Health (WASH), Zaenal melanjutkan, penyedian Saran dan prasarana air bersih, pendampingan PHBS kepada masyarakat di lokasi WASH dan SPMN 1 Cisalak, pendampingan pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan. Pada program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Ecodev), Lokasi Desa Darmaga Kecamatan Cisalak dan Lokasi Desa Panggrahaan Kecamatan Kasomalang.

Pendampingan kelompok masyarakat ibu-ibu PKK, dalam rangka penggalian dan pengembangan potensi ekonomi lokal dalam wadah yang di organisir melalui berhasil membentuk koperasi mandiri yang sudah dilegalisasi dan berbadan hukum,” jelasnya.

Camat Ciater Ahmad Hidayat menyampaikan, Kecamatan Ciater termasuk destinasi wisata dan daerah konservasi lingkungan. “Mudah-mudahan alam di Kecamatan Ciater bisa terus lestari melalui konservasi lingungan dan Kabupaten Subang menjadi kabupaten yang jaya, istimewa dan sejahtera, sehingga kita dapat mewujudkan Subang Jawara,” katanya.

Pada acara kegiatan tersebut, turut hadir Kasdim 0605 Subang, para Kepala OPD, para Camat, pimpinan BUMN/D, tim yayasan Javlec Indonesia, Kades dan camat se-Subang Selatan, Komunitas Brisiks, TMA serta para penggiat lingkungan.

Diserahkan 500 pohon produksi simbolis kepada Kades Cibeusi, 1 unit cator kepada Kades Curugrendeng, piagam penghargaan proklim terbaik tingkat nasional kepada Kades Curugrendeng, piagam penghargaan hasta karya juara 2 tingkat Provinsi Jabar.

Bupati Subang, Wakil Bupati Subang dan tamu undangan menandatangani komitmen bersama penyelamatan hulu DAS Cipunagara, yang dilanjutkan dengan penanaman pohon di sekitaran wilayah wisata Curug Ciangin.

Menanggapi konservasi lingkungan, Bupati Subang H. Ruhimat, S.Pd., M.Si mengatakan, kondisi sumber daya alam dan saluran yang bersumber dari mata air di Kabupaten Subang sudah mulai terkontaminasi dengan berbagai fungsi lahan dan saluran, sehingga cenderung mengancam terhadap pencemaran dan keruskan lingkungan. Melalui gerakan peningkatan kepedulian terhadap lingkungan ini, akan menjadi kekuatan bagi semua untuk saling menjaganya.

Untuk menjaga kualitas air, selaku mahluk yang sangat rentan melakukan pencemaran terhadap air, maka kita harus sadar akan lingkungan agar tetap baik. Mari bersama kita jaga lingkungan agar tetap dapat kita nikmati dan demi anak cucu di hari kemudian,” ungkapnya.

Menurutnya, Desa Cibeusi Kecamatan Ciater menjadi salah satu wilayah daerah konservasi untuk direvitalisasi melalui penanaman pohon dan penguatan ruang terbuka hijau serta saluran air yang bebas sampah untuk menyelamatkan dari kerusakan lingkungan. Bupati Subang siap memperkuat dukungan kebijakan merevitalisasi air dan lahan krisis di seluruh wilayah Subang.

Mari kita tumbuh kembangkan kader-kader penggiat lingkungan diseluruh desa dan kelurahan yang didukung oleh anggaran sesuai kebutuhan. Launching penanaman pohon daerah konservasi ini, semoga menjadi nilai positif bagi penganugrahan adipura untuk Kabupaten Subang. Jangan hanya sebatas seremonial, tapi harus dengan aksi lanjutan yang nyata untuk mewujudkan Subang Jawara,” katanya.

artikel ini sudah ditayangkan di pasundanekspres.co