Karang Tunggal Menuju Sertifikasi RSPO

Desa Karang Tunggal merupakan salah satu desa dampingan Yayasan Javlec Indonesia. Terletak di Kecamatan Parenggean Kab. Kotawaringin Timur – Kalteng. Desa Karang Tunggal merupakan desa eks-Transmigrasi, dengan mayoritas penduduknya menggantungkan hidupnya dari sub sektor perkebunan kelapa sawit. Luas Perkebunan kelapa sawit rakyat di desa Karang Tunggal seluas 1.102 ha, yang terdiri dari 1.448 bidang kebun.

Melihat potensi ini, Yayasan Javlec Indonesia melalui program SPOS-Kehati bersama dengan pemerintah desa Karang Tunggal berupaya agar Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di desa Karang Tunggal bisa mendapatkan sertifikasi RSPO Tonggak Capaian B (TC-B).

Untuk itu, satu tahun terakhir ini desa Karang Tunggal melalui Koperasi Unit Desa (KUD) TRI DAYA desa Karang Tunggal mempersiapkan pemenuhan Prinsip dan Kriteria yg hrs dipenuhi untuk mendapatkan sertifikasi RSPO.

Saat ini sejumlah 210 petani desa Karang Tunggal dengan luas kebun 726 ha yg sudah bergabung dlm Group Sertifikasi KUD TRI DAYA. Dari sisi petani dan lembaga petani-pekebun, pemenuhan TC-B ini sangatlah tidak mudah untuk dipenuhi.

id-sawit

Namun demikian keinginan kuat pemerintah desa beserta pengurus KUD dan Group Manager Sertifikasi yg telah dibentuk di desa Karang Tunggal menjadi Modal utama untuk mencapai tujuan. Hal-hal detail mengenai teknik budidaya diatur bagi petani anggotanya. Selain data dan peta kebun, keberadaan ID Kebun dan batas antar bidang kebun juga menjadi hal yg harus diatur di dalam group sertifikasi.

Praktek-praktek berkebun petani anggota juga harus mencerminkan keberlanjutan bagi kelestarian lingkungan dan manusia. Selain itu legalitas lembaga yang sah di mata hukum serta kelembagaan yang mengedepankan transparansi, jujur, adil dan akuntabilitas juga menjadi keutamaan suatu lembaga/kelompok agar bisa mendapatkan sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan.

Untuk itulah kegiatan sosialisasi, pengorganisasian dan pendampingan yang intensif diperlukan bagi petani-pekebun rakyat, agar keberadaan mereka tidak dipandang sebelah mata oleh para pemangku kepentingan…