Launching Bak Sampah Anorganik Padukuhan Kaliurang Timur

Hari Jumat, 16 Agustus 2024 bertepatan dengan malam tirakatan HUT RI yang ke-79 Anggara Daniawan selaku dukuh Kaliurang Timur meresmikan bak sampah anorganik di Padukuhan Kaliurang Timur. Peresmian dihadiri oleh lurah Hargobinangun Bapak Amin Sarjto, perwakilan SGM Indah Kusuma Ayu, Yayasan Javlec Indonesia Apriliyanti Dwi Rahayu, dan seluruh warga Padukuhan Kaliurang Timur yang turut serta hadir dalam acara tirakatan. Harapannnya semua warga dapat mengetahui maksud dan tujuan adanya bak sampah anorganik tersebut. Bak sampah diletakkan di tempat-tempat meeting point seperti Masjid AL-Amin dan Tlogo Putri. Sampah-sampah yang sudah terkumpul nantinya akan dijual ke pengelola sampah daur ulang. Uang hasil penjualan akan digunakan untuk kegiatan dan pembangunan Padukuhan Kaliurang Timur. Oleh Karena itu, pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, karena dengan sampah 1 botol saja mereka bisa turut berkontribusi untuk padukuhan.

Kalurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman mencanangkan pengelolaan sampah mandiri dalam skala padukuhan. Artinya sampah tidak boleh keluar dari masing-masing padukuhan, melainkan perlu adanya pengelolaan sampah yang memadai. Padukuhan Kaliurang Timur sendiri sudah memulai untuk pengelolaan sampah. Perlu diketahui bahwa dalam pengelolaan sampah penting untuk melakukan pemilahan sampah terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik.

Perwakilan dari SGM, Indah Kusuma Ayu

Sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan oleh sisa-sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa campur tangan manusia. Sampah organik dapat dibilang sampah yang ramah lingkungan, bahkan bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila dikelola dengan baik. Saat ini di Padukuhan Kaliurang Timur sudah terdapat kelompok pengelola sampah. Kegiatan yang sudah berjalan yaitu dengan budidaya maggot dan ikan lele. Maggot atau yang memiliki nama lain Black Soldier Fly (BSF) dibudidayakan karena dapat mencerna zat organik dan berkembang biak dengan cepat. BSF dapat dimanfaatkan larvanya untuk penguraian sampah organik sebagai bahan pakannya. Budidaya maggot dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah terutama sampah organik. Maggot dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein pakan ternak. Salah satu kelanjutan dari budidaya maggot yang dikembangkan oleh kelompok yaitu dengan budidaya ikan lele. Maggot yang sudah dewasa akan digunakan untuk pakan lele yang dimiliki oleh kelompok. Selain itu, sampah-sampah organik yang telah diuraikan oleh maggot dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Budidaya maggot bersifat berkelanjutan dan sangat bernilai untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Perwakilan dari Yayasan Javlec Indonesia, Apriliyanti Dwi Rahayu

Sementara itu, sampah anorganik merupakan sampah yang berasalah dari benda tak hidup dan tidak dapat terurai kembali. Contoh sampah anorganik berupa plastik, botol kaca, aneka elektronik, keleng aluminium, karet, tembaga, logam, styrofoam dan lain-lain. Meskipun, sampah anorganik tidak dapat terurai kembali namun dapat bersifat komersiil karena beberapa sampah ini dapat dikelola kembali. Dengan adanya bak sampah organik yang telah diresmikan oleh dukuh Kaliurang Timur dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengumpulkan atau menabung sampah-sampah anoganik khususnya botol plastik. Nantinya, sampah-sampah tersebut akan dijual sehingga dapat menjadi sumber pemasukan untuk padukuhan.