Sinergi untuk Air Yogyakarta: FKP-DAS DIY, Danone, dan JAVLEC Bahas Masa Depan Pengelolaan DAS

Yogyakarta – Isu keberlanjutan sumber daya air di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi perhatian serius berbagai pihak. Menjawab tantangan tersebut, sebuah pertemuan strategis yang mempertemukan Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FKP-DAS) DIY dengan perwakilan Danone Indonesia dan Danone Perancis telah digelar pada Kamis (9/10). JAVLEC, sebagai salah satu anggota aktif forum dari unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Praktisi, turut hadir dan mengambil peran dalam diskusi penting ini.

Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki peluang sinergi dan kolaborasi multi-pihak dalam upaya konservasi DAS di wilayah DIY. Dalam sambutannya, perwakilan Danone Indonesia menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung kelestarian DAS, yang dianggap sebagai aset fundamental bagi kehidupan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem. Komitmen ini diperkuat oleh paparan dari perwakilan Danone Perancis, yang membagikan tiga pilar strategi global water stewardship mereka: solusi berbasis alam (nature-based solution), dukungan terhadap perubahan perilaku, dan penguatan tata kelola air di tingkat lokal.

Membedah Tantangan dan Potensi DAS Yogyakarta

Bapak Masrur dari FKP-DAS DIY memaparkan secara komprehensif profil, tantangan, dan program kerja forum. Beberapa isu strategis yang mendesak untuk ditangani antara lain:

  • Degradasi Lahan: Alih fungsi lahan serta tingkat erosi dan sedimentasi yang masih menjadi tantangan utama.
  • Ancaman Sumber Daya Air: Fluktuasi debit air yang ekstrem, meningkatnya polusi, dan mengeringnya beberapa mata air.
  • Aspek Sosial: Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konservasi yang masih perlu terus ditingkatkan

Menariknya, diskusi juga menyoroti keunikan pendekatan konservasi di Yogyakarta yang tidak bisa lepas dari landasan Sumbu Filosofis Hamemayu Hayuning Bawono. Pelibatan unsur Keraton Yogyakarta dalam struktur forum memberikan nilai kearifan lokal yang kuat, di mana upaya pelestarian alam diintegrasikan dengan makna dan nilai-nilai budaya melalui penanaman pohon-pohon filosofi.

Peran JAVLEC dan Aksi Kolaboratif di Masa Depan

Sebagai bagian dari forum, JAVLEC secara aktif terlibat dalam perumusan dan implementasi program. Dalam diskusi, terungkap adanya rencana program konservasi ke depan di kawasan lereng Merapi yang akan melibatkan kolaborasi antara FKP-DAS dengan JAVLEC. Hal ini menegaskan posisi JAVLEC sebagai mitra strategis dalam aksi-aksi pelestarian lingkungan di DIY.

Pertemuan ini tidak hanya berhenti pada level wacana. Beberapa langkah konkret dan potensi kolaborasi di masa depan berhasil diidentifikasi, antara lain:

  1. Penguatan Regulasi: Mendorong finalisasi peraturan turunan dari Perda Pengelolaan DAS sebagai payung hukum untuk implementasi program, termasuk skema insentif seperti Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL).
  2. Aksi Penanaman Bersama: Menjadikan momentum Hari Menanam Pohon Indonesia pada 28 November sebagai ajang kolaborasi multi-pihak yang lebih luas.
  3. Pendidikan Lingkungan: Mengembangkan potensi pusat edukasi dan riset terapan, salah satunya di Hutan Kota Bantarjo, untuk meningkatkan kesadaran publik.

Pertemuan ini ditutup dengan semangat optimisme bahwa melalui kerja sama yang erat antar pemerintah, sektor swasta, akademisi, komunitas, dan LSM seperti JAVLEC, tantangan pengelolaan DAS di Yogyakarta dapat diatasi demi masa depan air yang lebih terjamin.

Similar Posts