Javlec Lakukan Monitoring dan Evaluasi Program Konservasi di Subang
|Sabtu 01 September 2018, Yayasan Javlec Indonesia melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi di beberapa Desa dampingan, yaitu di Desa Pasanggrahan, Desa Sanca dan Desa Sindangsari. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan untuk melihat capaian program dan memberikan evaluasi pada program yang sedang berjalan.
Desa Pasanggrahan: Masyarakat suka menanam buah buahan
Kampung Cigalumping dan Panyirapan merupakan dua kampung yang terletak di desa pasanggrahan. Pada kampung Cigalumping untuk mendukung berjalanya organisasi kelompok tani akan direncanakan pemilihan pengurus baru. Pak Tasman selaku pengurus kelompok Kebun Bibit Peuntas Jaya sudah ‘legowo’ untuk dilakukan pemilihan pengurus baru dari kelompok karena faktor kesibukan beliau. Beliau juga sepakat apabila jika akan melakukan legalisasi dengan SK Desa atas pengurus yang terbentuk.
Dalam rangka kegiatan konservasi, pada kampung Cigalumping tanaman yang cocok berdasarkan evaluasi program Javlec Aqua tahun 2017 yaitu tanaman buah karena banyak bibit yang hidup, sedangkan tanaman kayu lebih banyak yang mati. Selain itu, warga juga lebih suka tanaman buah, karena dapat memanfaatkan hasil buahnya baik untuk di konsumsi sendiri maupun diperjualbelikan nantinya. Hasil dari sampling bibit tanaman (buah manggis dan durian) tahun 2017 tumbuh bagus di kebun-kebun warga, sedangkan untuk tanaman jenis kayu jarang ditemui saat monitoring. Tidak berbeda dengan kampung Cigalumping, pada Kampung Penyirapan tanaman yang banyak di pelihara warga adalah jenis buah (manggis dan durian), selain itu beliau juga berpesan agar di 2018 alokasi tanaman dapat seragam dan merata di RW 05.
Desa Sanca: Perlu adanya penambahan fasilitas resapan air
Kampung Banceuy dan Kampung Pangkalan merupakan dua kampung yang terletak di Desa Sanca yang saat ini tengah menjadi lokasi program Javlec Aqua. Pada program tahun 2017, sebenarnya telah dibangun beberapa fasilitas resapan air, namun dari fasilitas yang telah terbangun beberapa dalam kondisi rusak, sehingga perlu adanya perbaikan dan pembangunan fasilitas serupa.
Pada program konservasi Javlec Aqua tahun 2018, di Kampung Banceuy, telah diselesaikan pembuatan 4 Kolam Tampungan Air, pembuatan 2 Sumur Resapan. Untuk kolam tampungan air, belum dipasang terpal dengan alasan keamanan jika belum terisi air dan kekhawatiran rusak jika sudah terpasang dan belum terisi air. Sedangkan sumur resapan telah dibangun 2 buah, tetapi masih belum sempurna yaitu kurangnya bak tampungan air sebagai lokasi mengendapnya lumpur sebelum air masuk ke sumur melalui inlet.
Sedangkan di Kampung Pangkalan, sampai dengan akhir Agustus telah menyelesaikan 2 sumur resapan dan 5 kolam tampungan air. Untuk sumur resapan sudah lengkap dan tinggal menunggu hujan untuk evaluasi lanjut optimalisasi fungsi sumur, sedangkan kolam tampungan air sudah sebagian difungsikan masyarakat untuk menyiram kebun sayur.
Desa Sindangsari: Tanaman sengon menjadi andalan
Pada tahun 2017 lalu Ketua Kelompok Tani Mekarjaya mengajak dan melakukan kerjasama dengan Karang Taruna Dusun Cimalingping, yaitu tentang penanaman sengon. Tanaman sengon diserahkan pengelolaan dan penanaman kepada Karang Taruna di lahan Dusun, dan hasilnya untuk kepentingan Karang Taruna. Berdasarkan hasil evaluasi, tanaman sengon tumbuh dengan subur sekitar 80% di lokasi tanam yaitu lahan Dusun Cimalingping yang berdekatan dengan pinggir sungai Cipabelah.
Beberapa fasilitas pendukung konservasi seperti, sumur resapan sebanyak 2 buah, masih berfungsi tetapi tidak maksimal, hal ini dikarenakan banyak lumpur yang ikut masuk dan karena belum adanya kolam endapan lumpur dan saluran air yang benar. Selain itu lubang resapan biopori juga banyak dibuat di 2017, tetapi sebagian besar hilang dan rusak. Melihat kondisi tersebut, di tahun program 2018, hal ini direspon oleh Javlec untuk memperbaiki beberapa fasilitas tersebut.
Pada pelaksanaan program tahun 2018, capaian fisik telah terlihat dibeberapa lokasi dampingan, termasuk di Sindangsari Kampung Cimalingping. Progress di Cimalingping 2018 adalah 1 sumur resapan yang sudah mencapai 80% pengerjaan di lahan Pak Atang. Sedangkan 1 sumur resapan lain (lokasi rencana di lahan Pak RW) belum dibuat karena kesibukan warga agenda 17 Agustus, Idul Adha dan banyaknya hajat nikah. Pengerjaan akan dikerjakan maksimal mulai minggu II September bersamaan dengan perbaikan sumur resapan lama (2017) dan tambahan saluran air dalam rangka optimalisasi sumur resapan 2017 (adr/am)