Pertemuan Rutin Javlec bersama Penyuluh Pertanian dalam Program Konservasi

Setelah sebelumnya menggelar diskusi dengan Taruna Mata Air (TMA), Javlec selanjutnya berdiskusi dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian desa di lokasi proyek program konservasi.

Diskusi rutin bersama PPL rencananya dikuti perwakilan 4 desa (Sanca, Pasanggrahan, Darmaga dan Sindangsari). Tetapi karena sesuatu hal, PPL desa Darmaga dan Sindangsari tidak dapat hadir dalam pertemuan tersebut.

Beberapa bahasan dalam diskusi kali ini adalah update capain kerja. Di desa Pasanggrahan, kegiatan konservasi masih pada tahap koordinasi pelaksanaan untuk membangun kolam tampungan air, sumur resapan, lubang biopori, rorak, terminal air dan penanaman. Selain aktifitas konservasi tersebut juga terdapat pendampingan kelembagaan di Kelompok Kebun Bibit Peuntas Jaya dan KWT Mulyasari yang masih dalam tahap assesment kebutuhan kelembagaan kelompok.

Berdasarkan hasil diskusi dengan PPL Desa Pasanggrahan (Bu Endah) didapatkan beberapa masukan seperti Kolam Tampungan Air disarankan dibuat dilahan perkebunan tanaman keras yang terletak di kampung Panyirapan dan Cigalumping. Sedangkan Rorak, disarankan untuk dibuat dilahan perkebunan kampungan Panyirapan, Cigalumping dan Cijenuk.

Untuk capaian kerja di desa Sanca, terdapat dua dusun yang menjadi lokasi aktivitas konservasi di tahun 2018 ini yaitu dusun Pangkalan dan Banceuy.

Di dusun Pangkalan, aktivitas fisik konservasi yang sudah diselesaikan antara lain pembuatan 5 kolam tampungan air dan 2 buah sumur resapan. Sedangkan untuk 150 lubang resapan biopori, terminal air dan rorak masih dalam proses.

sumur resapan
Proses pembuatan sumur resapan (dok : javlec)

Banceuy, yang merupakan dusun kedua di desa Sanca, selain agenda fisik konsevasi juga terdapat agenda non fisik. Kegiatan fisik yang sudah dilaksanakan di Banceuy adalah pembuatan 2 buah sumur resapan dan pembuatan 4 kolam tampungan air. Sedangkan yang masih dalam tahap pengerjaan adalah pembuatan rorak, lubang resapan biopori, terminal air dan penanaman. Untuk aktivitas non fisik di dusun Banceuy adalah pendampingan kelembagaan bagi kelompok tani ‘Boehoen‘.

Pembahasan lainnya dalam diskusi bersama PPL adalah Sekolah Tani. Konsep yang direncanakan adalah peningkatan kapasitas individu tentang pengembangan teknik konservasi dan pemanfaatan kelembagaan dalam menunjang ekonomi yang berbasis pada konservasi. Peserta Sekolah Tani ini diharapkan dari alumni sekolah tani yang pernah diadakan pada program konservasi sebelumnya. (adr)