Konsorsium Javlec Dukung Pembangunan Ramah Lingkungan di Berau
|Konsorsium JAVLEC Indonesia yang berpusat di Berau mengusung kegiatan yang di danai oleh MCA-Indonesia melalui pengembangan usaha-usaha ramah lingkungan berbasis potensi lokal di kawasan Timur Kabupaten Berau. Fokus utama kegiatan adalah pembangunan PLTS di Kampung Teluk Alulu, Berau serta pembangunan rendah karbon lainnya melalui pembangunan Pusat Informasi Mangrove – Wisata Alam (PIM-WA) di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan dan kegiatan ekonomi ramah lingkungan lainnya.
Menandai pembangunan pondasi yang akan di dukung oleh panel surya (PLTS), pada 10 Oktober Javlec melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pondasi awal pembangunan rumah es. Kegiatan peletakan baru pertama ini dihadiri oleh Camat Maratua, kepala Bappeda propinsi Kalimantan Timur dan perwakilan dari MCA-Indonesia, Direktur Eksekutif KEHATI.
“Rumah es ini akan ditunjang oleh PLTS yang didanai oleh MCA-Indonesia, ditujukan untuk mendukung peningkatan ekonomi rakyat melalui pengawetan ikan, dan mendorong industri kecil pengolahan aneka produk berbasis hasil laut” ujar Fachrudin Rijadi, Project Manager Konsorsium Javlec Indonesia.
JAVLEC merupakan salah satu dari 5 proyek MCA-Indonesia lainnya yang berlokasi di Berau, yang mendukung Program Kemakmuran Hijau untuk Pemberdayaan Sumber Daya alam Berbasis Masarakat (PSDABM). Tujuan utama proyek PSDABM adalah meningkatkan ekonomi masyarakat yang mendukung penurunan emisi GRK melalui penerapan ekonomi hijau.
Secara umum, kegiatan JAVLEC yang didanai oleh MCA-Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin dan keberlanjutan bentang alam dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca melalui pengembangan usaha-usaha ramah lingkungan berbasis potensi lokal” ujar Asep Suntana, Program Direktur PSDABM MCA-Indonesia. Hal ini dicapai melalui:
- Meningkatnya industri kreatif ramah lingkungan berbasis potensi lokal,
- Berkembangnya usaha ekowisata berbasis masyarakat,
- Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan skala kecil.
Hasil-hasil tersebut akan dicapai melalui pengembangan fasilitas pengawetan ikan dengan menggunakan energi terbarukan, industri minyak kelapa berbasis home-industri, pengolahan dan peningkatan nilai tambah produk olahan hasil laut, dan ekowisata mangrove.
Pencapaian target-target kegiatan proyek mengandalkan strategi dan kegiatan yang secara tepat bisa menjawab kebutuhan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, dan ramah lingkungan. “Kami melihat ruang gerak, peran serta kebutuhan dan aspirasi perempuan dan laki-laki bisa berbeda, dan sama-sama penting untuk dipertimbangkan. Semangat ini yang mewarnai dan melingkupi pembangunan Pusat Informasi Mangrove – Wisata Alam (PIM-WA) di Kampung Tanjung Batu yang merupakan satu-satunya pusat mangrove yang ramah terhadap kaum rentan dan difabel” tambah Fahrudin Rijadi.
Konsorsium JAVLEC Indonesia beranggotakan 6 lembaga, yaitu JAVLEC Indonesia, PENJALIN – Perkumpulan Jemari Alam Indonesia, YPAB – Yayasan Pendidikan Anak Bangsa, JALA – Jaringan Nelayan, Kelompok Kerja (Pokja) REDD Kabupaten Berau, dan PT Energi Biru Indonesia. Lokasi sasaran proyek di Kabupaten Berau – Provinsi Kalimantan Timur—meliputi Tanjung Batu dan Teluk Semanting (Kecamatan Pulau Derawan) serta Teluk Alulu dan Bohebukut/Teluk Harapan (Kecamatan Maratua).