Pembangunan Sistem Pembuatan Es Balok dengan Panel Surya (PLTS)
|Salah satu output dalam proyek “Membangun Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Wilayah Timur Kabupaten Berau” adalah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Keterbatasan pasokan listrik saat ini di Desa Teluk Alulu, Kecamatan Maratua menjadi kendala dalam aktifitas warga, terutama nelayan yang tidak mampu manampung ikan terlalu lama. PLTS ini dibangun untuk mendukung pembangunan ‘tempat pengawetan’ ikan agar hasil tangkapan laut bisa awet sehingga nelayan mampu manampung dan menyimpan ikan dalam waktu yang cukup lama. Untuk itu, kemudian langkah pertama yang dilakukan adalah membangun Sistem Pembangkit Tenanga Listrik Tenaga Surya atau PLTS.

PLTS merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan energi matahari. Pemanfaatan sistem PLTS dapat digunakan dalam skala rumah tangga. Misal untuk menghidupkan peralatan elektronik yang ada di rumah tangga seperti televisi, komputer, pendingin ruangan dan lain-lain. Sementara itu, sistem PLTS dengan skala yang lebih bersar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik suatu daerah yang belum teraliri listrik ataupun yang pasokan listriknya masih kurang mencukupi.
Salah satu komponen utama dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya adalah panel surya. Panel surya merupakan komponen yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Komponen inilah yang nantinya akan terpapar secara langsung sinar matahari agar dapat menghasilkan listrik. Selain itu terdapat komponen lain yang juga diperlukan dalam pembuatan sistem pembangkit tenaga surya antara lain komponen untuk sistem kontrol dan komponen beban.

Komponen untuk sistem kontrol digunakan untuk mengontrol atau mengatur aliran listrik dari panel surya sebagai pembangkit listrik ke komponen beban. Komponen beban ini merupakan peralatan elektronik yang ada di rumah tangga jika pembangkit listrik tenaga surya yang telah dibangun diperuntukkan untuk keperluan rumah tangga. Jika pembangikit listrik tenaga surya yang telah dibangun digunakan untuk pasokan listrik di suatu daerah, maka komponen bebannya adalah kebutuhan listrik daerah tersebut.
Dalam pembangunan sistem pembangkit listrik tenaga surya banyak hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari desain sistem yang akan dibuat sampai komponen-komponen yang akan digunakan. Desain sistem pembangkit listrik tenaga surya dibuat sesuai kebutuhan. Desain sistem harus menjelaskan secara terperinci apa saja yang diperlukan dalam pembangunan sistem pembangkit ini. Selain desain, pemilihan komponen yang digunakan juga perlu diperhatikan. Komponen yang dipilih harus sesuai dengan desai sistem yang telah dibuat. Misal dalam pemilihan panel surya. Panel surya yang tersedia di pasaran memiliki nilai efisiensi yang berbeda-beda, jadi perlu diperhatikan dalam memilih panel surya yang sesuai dengan desain sistem. Selain komponen penunjang dalam sistem pembangkit tenaga surya, area sebagai tempat pembangunan sistem juga perlu diperhatikan. Luasan area yang digunakan harus sesuai dengan desain sistem, jangan sampai mengalami kekurangan luasan area.
Salah satu daerah yang memiliki sistem pembangkit tenaga surya adalah Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di Kampung Teluk Alulu terdapat sistem pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 44kWp yang diresmikan oleh Kementerian Dalam Negeri pada September 2015. Pembangkit listrik tenaga surya ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik warga Teluk Alulu karena daerah tersebut belum mendapat pasokan listrik dari PLN.
Penduduk di Teluk Alulu sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Mereka membutuhkan es balok sebagai pendingin ikan hasil tangkapan mereka. Es balok yang mereka butuhkan hanya tersedia di daerah Tanjung Redep, yang mana membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan dari Teluk Alulu. Sehingga warga harus mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk membeli es balok tersebut.
Oleh sebab itu proyek ini akan membangun sistem pembuatan es balok dengan panel surya di Teluk Alulu. Sistem ini memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya untuk menghidupkan mesin es balok. Diharapkan setelah sistem ini selesai dibuat, warga Teluk Alulu dapat memproduksi sendiri es balok guna memenuhi kebutuhan es balok sebagai pendingin ikan.
Sistem pembuatan es balok dengan panel surya menggunakan es balok berkapasitas 2 ton per hati dengan kebutuhan listrik 8-9 kW. Kapasitas panel surya yang akan terpasang sebesar 56kW dengan menggunakan panel surya jenis monocrystalline. Pada sistem ini menggunakan baterai sebagai penyimpan energi listrik dengan kapasitas baterai 1000Ah dengan jumlah 96 buah. Mesin es harus ditempatkan di dalam sebuah bangunan karena tidak boleh terkena sinar matahari atau hujan secara langsung.
Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah rumah untuk penempatan mesin es. Rumah mesin es yang sedang dibangun memiliki luas sekitar 65 meter persegi. Di dalam rumah mesin es tidak hanya ditempatkan mesin es saja, tetapi juga baterai dan sistem kontrol juga di tempatkan di dalamnya. Sementara untuk penempatan panel surya dibutuhkan lahan sekitar 1.185 meter persegi, sehingga total lahan yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem pembuatan es balok dengan panel surya ini sekitar 1.250 meter persegi.
Untuk mengawali pembangunan sistem pembuatan es balok menggunakan panel surya, dapat dilakukan pembersihan lahan yang akan dijadikan tempat rumah es dan panel surya. Lahan yang tersedia di Kampung Teluk Alulu, sebagian besar terdapat pohon besar dan tanah yang belum rata. Karenanya perlu dilakukan perataan lahan dan penebangan pohon besar. Dipastikan pula bahwa tidak ada pohon yang menutupi area surya nantinya, karena sistem ini bergantung pada sinar matahari. Selain itu kerjasama dengan warga Teluk Alulu perlu dilakukan. Sebab warga Teluk Alulu ini nantinya yang akan mengelola sistem, mulai dari pengoperasian mesin es sampai perawatan sistem. Dibutuhkan transfer ilmu kepada warga sehingga mereka dapat menjaga dan merawat sistem ini secara mandiri supaya sistem pembuatan es balok dengan panel surya ini dapat bertahan lama.
Saat ini pembangunan sistem plts ini sudah mendekati selesai, seluruh panel surya sudah terpasang. Demikian juga dengan bangunan untuk penyimpan mesin es sudah terpasang baterai-baterai yang nantinya menjadi penyimpan energi yang dihasilkan dari panel surya. Hanya tinggal menunggu pemasangan mesin esnya yang menurut tim Konsorsium Yayasan javlec di Berau sudah tiba di Teluk Alulu, tetapi penurunan mesin terkendala dengan tidak bisa merapatnya kapal pengangkut mesin tersebut karena pasang surut air belum maksimal.