Penguatan SDM dalam Pengelolaan Hutan Kalaboratif Berbasis Potensi Lokal
|
Dalam bulan Agustus baru-baru ini, selama 4 hari berturut-turut Yayasan Javlec bersama Lembaga Timang Research Center (TRC) -anggota Konsorsium Javlec- turun ke Desa dampingan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terkait implementasi proyek yang inklusif dan berkeadilan gender.
Hal ini dalam rangka memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM dalam proyek Pengelolaan Hutan Kalaboratif Berbasis Potensi Lokal yang dikerjakan oleh Konsorsium Javlec pada 5 Desa di Kecamatan Blangkejeren yaitu Desa Agusen, Palok, Penggalangan, Sentang dan Bustanussalam.
Sebelum turun ke 5 Desa, tim Konsorsium terlebih dahulu melakukan observasi dan diskusi kecil bersama tim Javlec. Diantaranya mendiskusikan perkembangan program dan situasi masyarakat selamat proses proyek berjalan.
Point penting dari diskusi tersebut antara lain, proses penyadaran harus terus-menerus dilakukan. Tidak bisa berhenti dalam satu kegiatan saja. Harus dilakukan secara simultan dan berkesinambungan. Gender dan Inklusi Sosial mesti integral dalam setiap kegiatan, harus masuk dalam setiap tahapan kegiatan. Lansia, anak, remaja, perempuan, suku tertentu dan lain sebagainya harus menjadi bagian dalam pengelolaan hutan kalaboratif di Gayo Lues.
Sebagai contoh, apabila kegiatan berawal dari sosialisasi, kemudian pemetaan hingga ragam pelatihan, pembentukan lembaga dan inventarisasi, maka pelibatan yang inklusif dan berkeadilan gender sepatutnya menjadi perhatian besar, tidak terputus-putus dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
Dalam kegiatan pelatihan pengelolaan hutan yang dilaksanakan pada bulan Maret 2017, partisipasi perempuan di nilai masih minim, bahkan cenderung tidak ada. Untuk itu, ke depannya penguatan SDM melalui pelatihan berikutnya perlu diberi ruang yang lebih besar bagi mereka. Juga melibatkan mereka dalam setiap proyek, tidak hanya berhenti dipelatihan semata.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Konsorsium Javlec juga mengadakan FGD di desa Agusen, Sosialisasi Penanganan Narkoba bersama Sartika Mayasari, SSTP, MA selaku Kabag Tata Pemerintahan dan mensosialisasikan Bank Sampah Seribu Bukit (BSSB) kepada para pemuda di Desa Penggalangan.
“Kedepan perspektif (pola pikir) kita mengenai mata pencaharian harus diperkuat. Selama ini pemikiran menjadi pegawai sebagai tujuan utama harus diubah, mulai sekarang pemuda Gayo Lues harus menanamkan jiwa Entreprenuer (Pengusaha)” ajak Tika (Kabag Tata pemerintahan sekaligus Pimpinan BSSB) dengan semangat.