Tradisi Wiwitan Pada Kegiatan Pemanenan Kayu Jati HKm Sedyo Rukun Banyusoco
|Wiwitan merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas limpahan rizeki, salah satunya adalah mensyukuri atas hasil panen dari kelola lahan yang masyarakat lakukan.
Desa Banyusoco sebagai salah satu desa yang berada di Kecamatan Playen Gunungkidul, memiliki masyarakat yang masih mempertahankan tradisi wiwitan. Wiwitan merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas limpahan rizeki, salah satunya adalah mensyukuri atas hasil panen dari kelola lahan yang masyarakat lakukan. Tradisi wiwitan ini dilakukan sebelum pemanenan dilakukan, hal ini juga dimaksudkan agar dalam melakukan pemanenan diberikan kelancaran dan tidak ada kendala satupun.
Tradisi wiwitan, dilakukan dengan disertakan jamuan makanan tradisional lengkap, berupa ayam ingkung, sayur-sayuran, trancam dan lain sebagainya. Sebelum makanan tersebut disantap, terlebih dahulu masyarakat dengan dipimpin oleh sesepuh setempat untuk melakukan doa bersama agar diberikan kelancaran dalam proses memanen atau menebang kayu jati di dareal HKm Sedyo Rukun.
Pada kegiatan wiwitan yang dilakukan pada Selasa, 27 Agustus 2019 ini, turut hadir, perwakilan dari BDH setempat, Perwakilan dari Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Yogyakarta, Ganis dan Canhut. Selain itu, turut hadir juga Kepala Desa Banyusoco beserta perangkat desa untuk menyaksikan jalanya pemanenan pada hari ini. Dalam sambutanya kepala desa banyusoco mengatakan “Saya turut bersyukur ahirnya masyarakat bisa melakukan pemanenan, semoga dengan pemanenan ini masyarakat bisa sejahtera dan hutan bisa lestari”.
Sedangkan perwakilan dari BDH mewanti-wanti kelompok agar proses penebangan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada “Karena ini baru pertama kali dilakukan oleh kelompok, saya harap masyarakat berhati-hati dalam proses pemanenan ini, dan harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, jangan sampai ada yang terlewat dan bermasalah dikemudian hari”.
Pemanenan yang dilakukan hari ini merupakan kegiatan Tebang Habis yang berada pada Petak 98 RPH Menggoran BDH Paliyan dengan jumlah pohon yang akan ditebang yaitu 3472 pohon. Dalam proses penebangan ini. Perwakilan dari pemerintah yakni KPH dan BDH serta Ganis Canhut mengarahkan kelompok dalam melakukan penebangan. Pengarahan dilakukan dengan memberikan contoh cara melakukan penebangan yang benar, memberikan nomor pohon pada batang dan tunggak pohon, serta mencatat informasi tebangan kayu meliputi keliling, panjang dan diameter kayu.
Ketua Kelompok HKm Sedyo Rukun Banyusoco, Ibu Sudarmi berkomitmen untuk melakukan penebangan sesuai dengan prosedur yang ada, selain itu dia juga mengucapkan terimakasi kepada semua pihak yang turut membantu kelompok selama ini yakni KPH Yogyakarta, BDH, serta Yayasan Javlec Indonesia. Sudarmi juga berharap bahwa kedepanya kelompok tetap minta pendampingan dan diarahkan sehingga Kelompok HKm Sedyo Rukun semakin maju dan dapat mensejahterakan masyarakat dan melestarikan hutan. (Ipin)