Pengembangan Produk Hutan Kayu Bersertifikat di Gunungkidul
|Javlec bekerjasama dengan BNI Go Green melakukan serangkaian kegiatan untuk mengembangkan produk hutan kayu bersertifikat. Program yang terlaksana pada bulan Februari hingga September 2012 tersebut berusaha menumbuhkan kluster-kluster industri pengelolaan hasil hutan kayu rakyat di pedesaan. Harapan ke depannya, hal tersebut akan memperkuat perekonomian desa yang menyejahterakan masyarakat.
Kabupaten Gunungkidul memiliki sumberdaya alam berupa hasil pertanian dan hutan rakyat. BNI dan Javlec tertarik untuk mengembangkan potensi di bidang hutan rakyat. Pada tahun 2006, hutan rakyat di tiga desa yakni Kedungkeris, Dengok, dan Girisekar mendapatkan sertifikasi lestari melalui skema Lembaga Ekolabel Indonesia. Ketiga desa tersebut kini juga menerima Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu dari Sucofindo . Di sisi lain, ketiga desa tersebut memiliki sumberdaya manusia berupa potensi angkatan kerja yang besar (50,43% dari jumlah penduduk). Hal tersebut potensial untuk mendukung tumbuhnya kluster-kluster industri berbasis hutan rakyat dalam bentuk KUB (industri pengolahan kayu).
Untuk berkembang, KUB membutuhkan pelatihan-pelatihan atau kursus usaha yang bersifat teknis dan manajerial. Selama ini KUB mengalami kesulitan berkembang akibat kurangnya akses ke sumber permodalan. Hal tersebut juga ditambah dengan keterbatasan KUB dalam pemasaran.
Javlec dan BNI GO GREEN memiliki persamaan persepsi dalam memandang potensi dan persoalan tersebut. Hal tersebut kemudian memunculkan program bantuan berupa pengadaan mesin alat pertukangan industri kayu. Untuk memperlancar kegiatan KUB, program tersebut juga melakukan pengadaan mobil circle yang melayani pemotongan kayu. Untuk melengkapi bantuan tersebut, para anggota KUB mengikuti pelatihan pengoperasian dan perawatan mobil circle.
Alat-alat bantuan tersebut mempermudah pekerjaan para perajin. Dahulu, lemari yang selesai dikerjakan dalam sepuluh hari bisa selesai dala waktu tujuh hari. Hal tersebut sangat menguntungkan anggota KUB dari segi waktu dan biaya.
Sedangkan mobil circle menghemat biaya angkut kayu ke tempat gergajian. Sebelum adanya alat tersebut biasanya petani mengeluarkan uang untuk menyewa mobil untuk mengangkut kayu ke tempat gergajian.