Javlec Adakan Audiensi Dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Gunungkidul
|Senin 24 September 2018, ICCTF bekerja sama dengan Yayasan Javlec Indonesia dan YEU mengadakan audiensi dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meminta arahan dari para pihak, mengenai pembuatan naskah kebijakan adaptasi perubahan iklim pada sektor pertanian pangan.
Dalam audiensi tersebut Yayasan Javlec Indonesia menjelaskan kepada Dinas terkait bahwa program ini merupakan salah satu langkah untuk ikut serta dalam mengatasi dampak perubahan iklim di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, bahwa dampak perubahan iklim di Indonesia dapat mengakibatkan curah hujan dan kejadian iklim yang ekstrim, peningkatan suhu udara dan peningkatan muka air laut. Kondisi semacam itu dapat mempengaruhi produksi pertanian dan kondisi sosial ekonomi di masyarakat.
Di Indonesia, terjadinya perubahan iklim biasanya ditandai dengan adanya kekeringan, banjir, bergesernya musim kemarau dan musim hujan yang menyebabkan bergesernya musim tanam dan panen pada masyarakat petani. Kejadian kekeringan dan banjir dinilai sangat merugikan petani, hal tersebut dikarenakan para petani terancam gagal panen.
Program yang sedang dijalankan oleh ICCTF bekerja sama dengan Yayasan Javlec Indonesia dan YEU, sekaligus memberikan dukungan terimplementasinya Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 khususnya pada poin kebijakan pembangunan pertanian yang terkait dengan dampak perubahan iklim diantaranya sebagai berikut:
Pertama, Dalam mengantisipasi perubahan iklim, kebijakan pertanian seyogyanya lebih mengutamakan prinsip adaptasi tanpa mengabaikan aksi mitigasi, sehingga setiap aksi penurunan emisi GRK di sektor pertanian juga harus menjamin mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas;
Kedua, Aksi-aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim harus memberikan manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga kegiatan aksi yang akan dipilih harus disesuaikan dengan sistem dan usaha pertanian rakyat. Aksi adaptasi dan mitigasi secara operasional dijabarkan di tiap-tiap eselon I serta di tingkat daerah. Dengan demikian sektor pertanian ikut berkontribusi kepada target nasional dalam penurunan emisi GRK sekitar 26 persen pada tahun 2019;
Ketiga, Kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bersifat spesifik lokasi dengan mempertimbangkan kondisi geografis masingmasing wilayah, sehingga teknologi yang akan diterapkan harus bersifat teknologi tepat guna dan spesifik lokasi dengan mengadopsi sebesar-besarnya kearifan lokal.
Pada audiensi tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Gunungkidul, menyambut baik dan siap untuk mensinergikan program yang dijalankan ICCTF, Yayasan Javlec Indonesia dan YEU dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Gunungkidul. (ipin)